Problematika Jalur Mandiri PTN. Masyarakat Untung, PTS Khawatir

Bbs-news.id, Banjarmasin  -  Universitas Negeri seperti Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang melakukan 3 kali penerimaan Mahasiswa Baru, yaitu Jalur Prestasi, Jalur Tes dan Jalur Mandiri, memberikan kesempatan kepada masyarakat Kalsel khususnya untuk bisa kuliah di ULM.

Namun disisi lain, dengan adanya penerimaan melalui Jalur Mandiri, membuat PTS merasakan kue tersebut semakin berkurang.

Menanggapi hal ini, Prof. Aminuddin Prahatama Putra, MPd. selaku Wakil Rektor 1 Bidang Akademik ULM kepada RRI mengatakan, untuk jalur Prestasi atau SNMPTN dibatasi hanya menerima 20 persen dari daya tampung, jalur tes atau SBMPTN  hanya 50 persen dan jalur MANDIRI hanya 30 persen. Sehingga dari 15 ribuan lulusan Sekolah Menengah Tingkat Atas di Kalsel, sebetulnya peluang PTS untuk mendapatkan Mahasiswa Baru masih banyak.  

"Cuma tadi dari total keseluruhan, lulusan SLTA Sederajat di Kalsel saya kira masih banyak. Enam ribu itu saya kira dari seluruh lulusan di Kalsel ini datanya lebih separuhnya mungkin lebih 15 ribuan itu yang akan bisa diterima di PTS. Jadi tidak perlu berkecil hati. Insyaallah kekhawatiran mengenai PTN merebut pasar itu, tidak juga. Karena kami tidak banyak menerima  (Mahasiswa Baru)," ungkap Aminuddin.

Sementara itu, Direktur Asmi Cinus Banjarmasin Ali Asrori SAg MM menyatakan, kalau untuk PTN sudah cukup melakukan penerimaan Mahasiswa Baru melalui SBMPTN. Jika ditambah dengan penerimaan Jalur Mandiri, otomatis kue yang didapat PTS berkurang karena secara otomatis, mereka kalah dalam persaingan. 

"Kalau untuk PTN itu sebenarnya sudah cukup dengan SBMPTN. Kalau Jalur Mandiri ini dibuka, otomatis kue yang seharusnya didapat oleh PTS, akan sangat berkurang. Otomatis karena persaingan kita kalah dengan PTN dari sisi sarana. Karena mereka juga mendapatkan subsidi dari Pemerintah. Semuanya disubsidi dari Pemerintah. Sementara swasta ini kehidupannya tergantung dari Mahasiswa," kata Ali.

Namun demikian kata Ali, kampusnya yang memang Perguruan Tinggi Vokasi, memperbanyak kesempatan mendapatkan bea siswa dari Yayasan dan menambah daya tarik dengan keterampilan dan kerjasama dengan perusahaan untuk lulusannya agar terserap di dunia kerja.(juns/Andra)