PERSOALAN KETENAGAKERJAAN DI ERA COVID DI KALSEL

BBS-NEWS, ID -  BANJARMASIN  -  Covid 19 di Kalsel masuk di Bulan Maret 2020 dan sekarang di Bulan Juni sudah semester pertama tahun 2021, tapi juga belum berakhir. Namun Pemerintah Provinsi Kalsel sudah mempelajari dan mempertimbangkan dan merencanakan,sehingga dari sisi ketenagakerjaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Selatan, kata Kepala Dinas H. Siswansyah, SH.,MH.,  sudah mendata dan mengambilm langkah-langkah strategis bagaimana di bidang ketenagakerjaan perlu difasilitasi, khususnya perusahaan sebagai pemberi kerja dan juga tenaga kerja atau buruh sebagai penerima pekerjaan.


“Sehingga di tahun 2021 ini perekonomian secara umum sudah menggeliat, khususnya di sektor hilir seperti wilayah Kalsel ini Banjarmasin, Barito Kuala, Banjarbaru, yang kelihatannya sangat terdampak. Kalau di sekitar hulu kelihatannya tidak terdampak, karena mereka tetap bekerja, karena ada yang bertani, bertanam, befrkebunan dan sektor pertambangan, tidak secara umum tidak terdampak,” kata Siswansyah.

Dikatakan, sektor hilir yang formal dan terdampak itu seperti industri pariwisata yang terdiri dari restoran, hiburan, rumah makan. Sedangkan informalnya seperti kuliner-kuliner, terdampak sekali di tahun 2020. Banyak tenaga kerja yang diphk dan dirumahkan.

“Jadi data di tahun 2020 ini yang disampaikan di tahun ini yang datanya sampai Agustus 2020 kemaren, dengan pengangguran mencapai 100-an lebih jiwa. Sedangkan secara keseluruhan (formal terdaftar di perusahaan dan informal seperti UMKM) sekitar 11 ribuan. Itu terasa terdampak sekali,”  Siswansyah menambahkan.

Tahun 2021 dengan program mereka dan pemda, sehingga mereka ayang sudah diberhentikan dan dirumahkan, sudah kembali dipanggil bekerja. Namun masih ada yang tidak bekerja. Tapi mereka tetap memperhatikan tenaga kerja tersebut.

“Kami tetap memperhatikan angkatan kerja yang belum bekerja mulai dari SMA, SMK, D3 hinggaS1, perlu dicarikan. Sehingga mereka ini perlu penambahan skill (keterampilan) supaya pangsa pasar ini bisa memenuhi harapan perusahaan-perusahaan. Maka kami bersifat teknis melakukan semacam penjaringan kepada tenaga pencari kerja, baik itu sektor-sektor yang langsung seperti penglasan, montir, 11 kejuruan yang dilakukan di Balai Pelatihan Kerja,” Siswansyah menegaskan.

Katanya, itulah yang mereka program yang dapat membantu masyarakat, supaya mereka terampil, bias berusaha, mereka juga menambah tenaga-tenaga kerja baru.

Dinasnya selain koordinasi ke kabupaten dan kota, menurut Siswansyah, kota terdekat dengan provinsi seperti Banjarmasin, Banjarbaru, Martapura dan Barito Kuala yang disenergikan, sehingga yang terdampak  itu diberikan semacam pendampingan, dalam arti keterampilan yang diberikan, sesuai dengan kebutuhannya.

Job Fair tahun 2020 dilaksanakan februari sudah diterima beberapa orang dari berbagai perusahaan. Namun bulan Maret 2020 Covid 19 masuk Kalsel, sehingga sampai Juli 2020 tersebut banyak perusahaan tutup dan tidak jadi menerima pegawai. Kemudian memepertahankan pegawai yang ada, akhirnya memPHK, merumahkan dan sebagainya.

“Namun demikian di tahun 2021 ini mereka sudah mengamnbilnya kembali bekerja. Walaupun masih ada yang belum bekerja. Mereka itulah yang dilatih untuk alih skill. Sehingga dibekali. Jadi bias berusahalah mereka. Seperti latihan las, montir, latihan menjahit, informatika dan lain-lain yang semuanya 8 jurusan,” Siswansyah menjelaskan.

Lapangan kerja saat ini relatif masih tertutup dan perusahaan mempekerjakan yang ada. Namun semuanya tetap bersyukur.

Dijelaskan, jumlah penduduk 4 juta lebih, usia kerja sekitar 3 jutaan, angkatan kerja 2 juta lebih, ditambah pengangguran di tahun 2020 sekitar 103 jiwa, yang bekerja sekitar 2 jutaan, bekrja di sektor formal, informal maupun bekerja sendiri.(AN/Juns)