VAKSINASI UNTUK PERLINDUNGAN SEMUANYA

BBS-NEWS. ID - BANJARMASIN  - Dilaksanakannya pelaksanaan vaksinasi covid 19 tahap kedua atau suntik kedua, merupakan gawi bersama antara Dinas Kesehatan Banjarmasin dengan Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dalam tajuk Gebyar vaksinasi Guru dan Dosen. Yang dialksanakan selasa dan rabu (27 dan 28 juli).

Prof. Dr. drg. H. Rosihan Adhani, S. Sos., M.S., selaku  Penanggung Jawab Lambung Mangkurat Medical Center (LMMC), yang juga Guru Besar di ULM Banjarmasin, mengatakan, Pelaksanaan yang pertama, satu bulan yang lalu,  sebanyak 350 orang.

“Kami dibantu oleh para petugas dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan dari 4 Puskesmas, yaitu Alalak Selatan, Alalak Tengah, Kayu Tangi dan Sungai Jingah,” Rosihan menambahkan.

Dikatakan, seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan di ULM sudah bervaksin semua.

“Karena kita tentunya ingin memberikan perlindungan, baik kepada para Dosen itu sendiri maupun kepada peserta didik para Mahasiswa kita. Terlebih lagi dalam situasi begini. Ini juga merespon antisipasi rencana pembelajaran luring atau tatap muka,” Rosihan menegaskan.

Namun demikian katanya, pihaknya menyesuaikan diri dengan perkembangan. Dengan adanya PPKM, akan melihat kembali nanti.

Sedangkan dr. Hakim dari Puskesmas Alalak Sealatan mengatakan,  di Puskesmasnya mendapatkan 4 vial dan akan melaksanakan vaksinasi kedua. Dikatakan,  memang kemaren beberapa waktu yang lalu pihaknya banyak mendapat serbuan masyarakat yang bervaksin.

“Karena setiap hari kami melayani vaksin 100 orang minimal sehari. Sesuai arahan Kepala Dinas (Kesehatan). Setiap Puskesmas memberikan pelayanan vaksin 100 orang perhari. Minimal itu. Ada yang sampai 150 vaksin perhari. Makanya alokasi vaksin kita cepat habis. Animo masyarakat luar biasa untuk vaksin ini,” kata Hakim.

Sementara itu, Vaksinator dr. Rina menyatakan, animo masyarakat kebanyakan masih berada di luar wilayah. Sempat kehabisan vaksin karena pihaknya kemaren itu memprioritaskan untuk kota Banjarmasin. Tapi yang,luar wilayah (di luar Banjarmasin) banyak yang datang juga.

“Kemudian gebyar di Sultan Suriansyah dari Polda untuk vaksin pertama saja. Vaksin kedua itu tidak diarahkan lagi. Jadi vaksin kedua itu, masyarakat ke sana ke mari ke puskesmas yang lain. Itu yang menyebabkan vaksin cepat habis,“ pungkas Rina.(AN/Juns)