Program YESS, Ajak Petani Milenial Jago Bikin Proposal Bisnis

Bbs-news.id, Kabupaten Banjar- Minat generasi muda untuk menjadi petani atau berusaha di bidang pertanian cenderung menurun. Angkatan kerja pertanian maupun pengusaha pertanian lebih didominasi oleh golongan penduduk usia di atas 40 tahun. Kondisi ini pun menjadi kecemasan tersendiri bagi Indonesia sebagai salah satu negara agraris. 

Berdasarkan hasil analisis terhadap data Sensus Pertanian 2003–2013, dari literatur Jurnal ilmiah Sri Hery Susilowati dari Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja pertanian didominasi tenaga kerja usia tua lebih dari 40 tahun, tenaga kerja usia muda jumlahnya tidak banyak dan cenderung merosot dibandingkan 10 tahun sebelumnya. 

Demikian pula berdasarkan data Sensus Pertanian 1993–2003 komposisi pekerja sektor pertanian berdasarkan usia telah mengalami pergeseran yang menunjukkan semakin berkurangnya tenaga kerja muda di sektor pertanian.

Berbagai upaya pun dilakukan untuk mendorong generasi muda membuka mata bahwa sektor pertanian membutuhkan kehadiran mereka. Apalagi jika merujuk data BPS, pada kuartal dua 2020, sektor pertanian menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia dengan pencapaian 16,24 persen (qtq). Ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi yang mencapai minus 4,19 persen.

Salah satunya adalah melalui program Youth Entrepreneurship and Employment Support (YESS). Program Yess merupakan pilot project yang dirancang untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagi petani muda yang berusia 17 hingga 39 tahun yang disebut sebagai Calon Petani Milenial (CPM). 

Program YESS dilaksanakan sebagai program pengembangan generasi muda dan regenerasi petani di perdesaan melalui fasilitasi dan bimbingan kepada generasi muda.

Proyek yang didanai oleh International Fund For Agricultural Development (IFAD) ini bertujuan untuk menghasilkan wirausahawan atau tenaga kerja yang profesional di sektor pertanian.

Bagaimana di Kalimantan Selatan ? Kalsel merupakan salah satu dari empat provinsi di Indonesia yang dibina Kementerian Pertanian bersama Jawa Barat, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. 

Program kewirausahaan milenial yang dikembangkan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah merangkul ribuan petani milenial di bumi Lambung Mangkurat. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel saat ini terdata ada 3.600 petani milenial di 13 kabupaten dan kota di Kalsel.

Kabupaten Banjar adalah salah satu yang mendapat misi menjalan program Youth Enterpreunership and Employment Support Services (YeSS). Acara ini dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan. Kegiatan yang berlangsung dua hari, Rabu dan Kamis, 25 Agustus hingga 26 Agustus 2021  dikemas dengan tema Pelatihan Peningkatan Pada Proposal Bisnis Program YeSS Kabupaten Banjar 2021.

Salah satu Koordinator Kegiatan Pelatihan Peningkatan Pada Proposal Bisnis Program YeSS Kabupaten Banjar 2021, HJ. Wahidah, mengatakan Program YeSS dimaksud untuk menggali potensi-potensi anak muda di Kecamatan Gambut. Mengingat Kabupaten Gambut salah satu sentra beras di Kalimantan Selatan.

“ Alhamdulillah di tengah menurunnya minat generasi muda terjun ke dunia pertanian, di Gambut secara perlahan mulai tumbuh regenerasi.Terbukti hingga hari ini banyak peserta yang hadir dan serius mengikuti acara ini Melalui kegiatan ini mereka bisa mengembangkan potensi lebih bagus lagi, bukan sekedar anak petani saja, namun bisa mengembangkan bisnisnya melalui Pelatihan Peningkatan Pada Proposal Bisnis Program YeSS,” kata Hj.Wahidah yang sehari-hari adalah Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Gambut, Rabu (25/08/2021).

HJ.Wahidah sendiri berharap melalui program bagus dan berkesinambungan ini menjadi percontohan generasi muda untuk menjadi wirausaha muda sektor pertanian.Program YESS dihadirkan dengan pertimbangan selama ini sektor pertanian tidak dilirik.

“ Paradigma kita geser sekarang Mindset anak muda harus diubah, kebanyakan mereka berpikir jadi pegawai, Sektor pertanian butuh anak-anak muda. Karena satu-satunya sektor masih produktif adalah pertanian di tengah wabah corona.” Sambung Hj.Wahidah.

Bagi seorang petani muda seperti Haji Muhlis, tentunya menjadi pengalaman tersendiri. Mengingat ia baru pertama mengenal pembuatan proposal dengan baik dan benar dalam berbisnis. Materi yang disampaikan sejumlah narasumber pun sangat bermanfaat untuk mereka kembangkan dalam usaha pertanian. Apalagi minimnya pengetahuan terkait strategi pengembangan bisnis dan memanfaatkan potensi serta peluang usaha sektor pertanian di kampungnya.

“ Alhamdulillah baru pertama kali mengetahui tatacara pembuatan proposal bisnis. Karena selama ini tidak pernah terbayang apa itu proposal bisnis dan bagaimana membuatnya, termasuk bagaimana kita ingin menambah modal untuk usaha. Saya kira ini pelatihan yang sangat bagus dan nanti bisa kami implementasikan”, ucap Muhlis, petani muda Desa Malintang Gambut.

Sekedara diketahui Program YESS ini sudah berjalan sejak 2019. Pemerintah mentargetkan program ini  hingga 2025. Ada beberapa fokus kegiatan meliputi peningkatan kapasitas pemuda pedesaan, pengembangan wirausaha muda, dan fasilitas akses permodalan.(Olpah Sari Risanta-AN).