Catatan Menuju Petani Milenial Mandiri dan Berdaya Saing Semangat Petani Milenial Dukung Program Utama Kementan

  

Bbs-news.id, Martapura – Menggembirakan , usaha keras  Kementarian Pertanian untuk mencetak banyak petani milenial secara nasional perlahan mulai membuahkan hasil. Jumlah petani milenial ternyata  kini terus bertambah dari waktu ke waktu. Data Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, menyebutkan bahwa jumlah petani Indonesia di tahun 2020 ada sekitar 33 juta jiwa. 29% diantaranya adalah petani yang usianya kurang dari 40 tahun, yang disebut sebagai petani milenial.

Tumbuhnya petani Milenial ini seiring dukungan pemerintah yang semakin nyata. Dukungan tersebut salah satunya melalui program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) yang merupakan buah kerjasama antara Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD).

Kabar bagusnya, antusiasme generasi muda terjun sektor pertanian merupakan energi baru bagi pembangunan pertanian nasional. Regenerasi petani yang menjadi momok menakutkan perlahan namun pasti mulai terlihat dengan lahirnya petani milenial yang tidak saja bergerak pada sektor hilir tapi juga di sektor hulu.

Nah, implementasi program YESS ini adalah memfasilitasi bantuan modal melalui kegiatan Competitive Grant atau hibah kompetitif bagi wirausaha muda pertanian yang merupakan pemuda perdesaan untuk mengelola usahanya.

Menteri Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Kementerian Pertanian akan terus memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian.  Generasi muda merupakan bonus demografi di Indonesia. Masa depan pertanian ada di anak-anak muda, di generasi milenial. Kementan sendiri selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian. Menurutnya pengelolaan pertanian harus dilakukan secara baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Hal itu bisa dilakukan melalui petani milenial yang modern.

"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini," jelas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, di Jakarta, beberapa saat lalu.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, juga menyebutkan generasi muda merupakan bonus demografi di Indonesia."

“ Masa depan pertanian ada di anak-anak muda, di generasi milenial. Untuk itu, kita selalu berupaya agar banyak generasi milenial turun ke sektor pertanian,"katanya.

Senada dengan itu  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menegaskan Kementan melalui BPPSDMP akan terus berupaya meningkatkan regenerasi petani di berbagai daerah.

"Hal ini dilakukan karena salah satu hal penting pengungkit produktivitas pertanian adalah SDM. Untuk itu, SDM perlu untuk terus ditingkatkan secara berkelanjutan agar sektor pertanian semakin bergerak maju, mandiri dan modern," ungkapnya.

Lebih jauh Dedi Nursyamsi, memaparkan pertanian itu seksi. Karena, banyak sektor usaha yang bisa dikerjakan dan dimanfaatkan. Peluang-peluang tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan generasi milenial. , generasi muda juga diharapkan bisa memberikan pembaruan.

" Melalui para milenial, kita berharap lahir inovasi-inovasi untuk mendukung pengembangan serta memaksimalkan pertanian. Adanya pandemi membuat perubahan dalam transaksi pembelian, dimana orang lebih banyak menggunakan jasa e-commerce. Hal ini harus disikapi menjadi peluang baru bagi generasi muda", jelas Dedi.

Kementerian Pertanian sendiri menegaskan peserta yang mengikuti program hibah kompetitif adalah wirausaha yang muda penerima manfaat program YESS di perdesaan dan pernah mengikuti kegiatan program YESS.

Berdasarkan ketentuan pemerintah wirausaha muda harus memiliki usaha di bidang pertanian yang sudah berjalan minimal 4 bulan dan berpotensi untuk dikembangkan serta merupakan masyarakat yang berasal dari lokasi program yang dibuktikan dengan nomor induk kependudukan, dengan usia maksimal 39 tahun. Lokasi pelaksanaan hibah kompetitif Program YESS ini berada di 4 (empat) provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan dengan 15 (lima belas) kabupaten.

Kabupaten Banjar adalah salah satu Kabupaten di Kalsel yang berkesempatan mendapatkan bantuan hibah kompetitif melalui petani milinealnya. Berdasarkan catatan sedikitnya ada  7 (tujuh) orang  petani milenial menerima hibah. Mereka mereka yang menerima hibah antara lain Riki Yakub (Ternak Itik) Rp 56,7 Juta, Hendra Prasetyo (Ternak Kambing) Rp94,5 Juta, Abdul Rohim (Pemasaran Bokar) Rp 84 Juta, Muhammad Noor (Ternak Ayam Sumber Rezeki ) Rp78 Juta, Muhammad Subki (Ternak Itik Petelor) Rp75 Juta, Rifana Ayu Wardani (Peternakan Kambing) Rp 57 Juta dan Muhammad Syarwani (Ternak Itik) Rp44,7 Juta. Penyerahan hibah sendiri diserahkan Bupati Banjar H.Saidi Mansur, atas nama Kementerian Pertanian, dalam acara khusus.

Penanggungjawab Program YESS Provinsi Kalsel, Budi Santoso, SST. MSi kepada wartawan di Martapura ,mengatakan mereka yang mendapatkan bantuan hibah kompetitif ( Competitive Grant ) adalah wirausaha muda penerima manfaat program YESS di perdesaan dan pernah mendapatkan pelatihan dari program YESS.

“Dari total keseluruhan Rp.3,2 miliar untuk Kalimantan Selatan, untuk Kabupaten Banjar tahap pertama ini yang lolos  adalah 7 orang  calon peneriima manfaat (CPM)  dari program YESS dengan nilai Rp.489.900.000,” sebut Budi Santoso.

Selanjutnya  menurut Budi Santoso dalam proses verifikasi tahap kedua rencananya di Kabupaten Banjar ada 10 orang petani milineal (calon penerima manfaat) dengan nilai sebesar Rp.767.000.000. Sedangkan di Kalsel Untuk tahap pertama ini telah diusulkan sebesar Rp.1,9 Miliar, dan mendapat persetujuan senilai hampir Rp.1,6 miliar.Untuk tahap kedua jumlah proposal yang diajukan  ke Kementerian Pertanian mencapai 26 proposal.

 “ Mereka yang mengikuti program ini dan mendapatkan dana hibah, harus memiliki usaha di bidang pertanian yang sudah berjalan dan berpotensi untuk dikembangkan lebih jauh. Untuk hibah ini akan kami pantau sampai 2 tahun, apakah berhasil atau tidak.Mudah-mudahan berhasil menjadi petani milineal yang mandiri,” harap Budi Santoso. 

Program kementerian mendorong generasi muda terjun ke sektor pertanian disambut antusias kalangan milenial.Sementara itu, Riki Yakub dan  Rifana Ayu Wardani ,dua orang  diantara 7 petani milenial Kabupaten Banjar yang menerima bantuan dana hibah kompetitif program Yess, mengaku senang dan berharap bisa digunakan sesuai kebutuhan yang sebelumnya direncanakan mereka. 

“ Insya Allah melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan  Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP),siap kami implementasikan sesuai bidang usaha. Bantuan hibah ini akan kami pergunakan sesuai peruntukkan yang dicanangkan dalam proposal yang kami ajukan kemarin,” ujar Riki Yakub.

Lain halnya dengan Rifana Ayu Wardani, petani milineal yang konsentransi menekuni usaha budidaya ternak kambing, ia bersama warga akan mendukung program utama Kementerian Pertanian memunculkan petani-petani muda yang berkualitas dan berjiwa enterpreneur sejati. Karena itulah melalui pembekalan yang kemarin diikuti, akan diimplementasikan lagi lebih bagus dalam pengembangan usaha khususnya yang dilakukan petani milenial seperti mereka.

“Alhamdulillah budidaya ternak kambing salah satu usaha yang prospeknya bagus dan sesuai ilmu yang kami dapatkan Insya Allah akan kami terapkan sesuai perencanaan. Sebagai petani milenial, kami selalu mendukung program-program pemerintah di sektor pertanian,’” imbuhnya.

Seiring perkembangan teknologi dan informasi, para milenial ini bersemangat terjun di sektor pertanian.Sebab  dibalik tantangan yang dihadapi pendapatan di sektor pertanian ini sangat menjanjikan.Tak hanya itu semangat untuk bisa mengembangkan pertanian dengan baik dan menjadi generasi penerus di sektor pertanian.

Saat ini Petani milenial mempunyai peran penting guna mendukung program pemerintah khususnya Kementerian Pertanian. Salah satunya sektor pertanian membutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Sehingga diharapkan agar program petani milenial juga dapat menekan angka kemiskinan dan urbanisasi.

Program petani milenial ini nanti pastinya akan melibatkan banyak anak muda di seluruh Indonesia. Program tersebut ditujukan khusus untuk mendorong regenerasi petani Indonesia, yakni dengan cara menumbuhkan wirausahawan muda di bidang tani.

Dengan begitu hal ini tentu saja akan membuka lapangan pekerjaan, khususnya di masyarakat pedesaan. (Agus Diannor