Khitanan Massal Kolaborasi Ibu-ibu Kajian Muslimah Dengan LazisMu dan DKM Mesjid Ar Rahim Banjarmasin

 

Banjarmasin, bbs-news.id  -  Kantor Layanan Lazismu Masjid Ar Rahim Banjarmasin dan BKM Masjid Ar Rahim Banjarmasin, Sabtu (24/12/2022) bekerjasama dengan Kajian Muslimah Ibu-ibu Mesjid Ar Rahim, melaksanakan kegiatan Khitanan Massal.

Luthfi Rahman, selaku Ketua LazisMu dan Bagian Dakwah DKM Mesjid Ar Rahim kepada RRI mengatakan, jumlah peserta yang ditargetkan 130 orang anak.

Disebutkan, kegiatan ini merupakan kegiatan pertamakali dilaksanakan dalam rangka memperingati Miladnya Kajian Muslimah yang didukung penuh oleh BKM dan LazisMu.  

"Alhamdulillah pada pagi ini (Sabtu 24/12/2022) kita juga mendapat dukungan dari para Donatur dan juga dari beberapa Instansi yang terkait, dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin yang mensupport kegiatan kami," ungkap Luthfi Rahman.

Didampingi Haji Eko, selaku Sekretaris Mesjid Ar Rahim dan H Mairijani, selaku Da'i Mesjid dan Pengurus Inti Mesjid Ar Rahim Banjarmasin, sama-sama berkolaborasi dengan Ibu-ibu tersebut, sehingga bisa berjalan dengan baik dan diharapkan sesuai dengan harapan. 

Menyinggung dipilihnya kegiatan Khitanan Massal, menurut Luthfi, sebagai salah satu bagian syiar dan ingin mengharapkan anak-anak menjadi anak shaleh dan mendekatkan dengan mesjid. Selain itu, juga ingin mengenalkan budaya untuk kenal Mesjid. Karena kalau sudah berkhitan, ada ghirah untuk shalatnya bisa lebih bagus lagi. 

"Kami mengambil kegiatan ini, dikarenakan animo masyarakat untuk berkhitan cukup tinggi, sementara waktu dan biaya terbatas. Mudah-mudahan tahun depan bisa kita rencanakan lebih baik lagi," Luthfi menambahkan. 

Diharapkan kegiatan ini bisa berlanjut untuk tahun yang akan datang. Dimohonkan do'a untuk semuanya. 

Sementara itu, Muhammad Munawir, Warga Alalak yang membawa adik bungsunya, yang bersekolah di SDN Alalak Utara 1 untuk berkhitan, menilai kegiatan ini bagus sekali. 

"Mudah-mudahan nanti bisa ada lagi. Jadi yang lain bisa umpat jua (ikut juga)," ungkap Muhammad Munawir.(juns/andra)