Minat Anak Muda Sedikit ke Pertanian, Program YESS Solusinya

Bbs-news.id, Tanah Bumbu - Sektor pertanian berpengaruh besar dalam menunjang ketahanan pangan, stabilitas nasional, serta penghasil devisa negara.  Kemajuan sektor pertanian di tanah air menjadi harapan bagi keuangan negara. Hal ini bercermin pada peningkatan ekspor komoditas hasil pertanian selama lima tahun terakhir. apaian yang didorong berbagai kebijakan pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) ini, menjadi penanda bahwa Indonesia memiliki harapan baru untuk kemajuan sektor pertanian.

Namun Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia terutama generasi muda di sektor agraris ini. Kurangnya minat generasi muda dalam pertanian disebabkan karena dunia pertanian yang katanya identik dengan dunia kotor, kumuh, miskin, dan komunitas yang terpinggirkan, serta dianggap tidak menjanjikan. Data BPS juga menunjukkan hanya 12 persen dari total yang ada saat ini yang berusia dibawah 35 tahun. Sisanya merupakan petani tua berusia di atas 45 tahun. Data lain menunjukkan hanya tiga persen anak petani yang melanjutkan kiprah orang tuanya sebagai petani.

Kondisi inilah membuat pemerintah memutar otak untuk menggerakkan minat anak muda terjun ke dunia pertanian. Salah satunya melalui Kementerian Pertanian terus berkomitmen untuk menciptakan petani milenial. Dengan memanfaatkan Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS). Tujuan pengembangan YESS adalah untuk kaum muda di pedesaan agar terlibat dalam sektor berbasis pertanian melalui pekerjaan dan kewirausahaan. Kementerian Pertanian pun juga berkomitmen menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha salah satunya di Kabupaten Tanah Bumbu

“ Sektor pertanian ini, jika dikelola dengan baik dan benar, tak kalah prospektif dengan sektor lainnya.Karenanya Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS), salah satu solusi konkrit yang kami lakukan untuk mendukung pertanian yang berkelanjutan di Indonesia” jelas Kepala Dinas Pertanian, Fauraji Akbar, SP, kepada wartawan, Sabtut (28/08/2021), terkait dilaksanakannya salah satu rangkaian Program YESS, yakni Pelatihan Businees Motivation Pathway, di BPP Angsana, Tanah Bumbu.

Dengan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas menurut  Fauraji Akbar para peserta diajarkan bagaimana menemukan peluang bisnis serta langkah-langkah yang diperlukan untuk menangkap dan mewujudkan target bisnis.Tidak hanya paham soal pertanian namun juga segi pengembangan bisnisnya. Karenanya Pelatihan Businees Motivation Pathway di BPP Angsana, sangat memberikan manfaat luar biasa.

Kepala Bidang Penyuluhan H. Hairuddin, S.P, mengungkapkan saat ini memang dalam menunjang pembangunan sektor pertanian khususnya kalangan milenial membangun karekter Enterpreneurship atau jiwa usaha yang tinggi. Sehingga dapat mendongkrak peningkatan hasil bagi para petani milenial sekarang.

Kepala BPP Kusan Hilir Zulkifli, S.Pt, Juga mengungkapkan bahwa Pengembangan ini mesti kita bangun berkesinambungan agar generasi milenial bisa mengembangkan sayap bisnis pertanian lebih bagus lagi. 

Karena itulah Dengan kegiatan pelatihan Motivasi bisnis dapat menjadi gambaran bisnis bagi pemuda dalam memulai usaha khusunya di sektor pertanian,” ujar Zulkifilli. Ungkapnya. 

Sementara itu Perwakilan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Tanah Bumbu, Gusti Khadijah Kubra, SE ,mengatakan perkembangan teknologi dan persaingan salah satu hal yang menjadi tantangan generasi milenial pertanian. Karena itulah peningkatan kapasitas menjadi salah satu solusi, disampingkan membangkitkan semangat dan minat generasi muda untuk berkiprah di bidang pertanian.

“ Yang tak kalah penting adalah bagaimana mengemas ide-ide segar dan memiliki daya saing kuat dalam pemasaran apakah itu luar daerah maupun internasional. Inilah pentingnya belajar sebuah motivasi,” ucap Gusti Khadijah Kubra.

Harapannya menurut Khadidjatul Kubra melalui kegiatan Pelatihan Businees Motivation Pathways ini peserta mampu menemukan model-model usaha yang akan dikembangkan sesuai dengan potensi dan sumberdaya yang ada. Dengan adanya regenerasi petani yang mampu menggali potensinya untuk menjadi entrepreneurship dibidang pertanian, Karena petani milenial selalu adaftif dengan perkembangan teknologi informasi sehingga mereka dapat menjadi agent of change, mengubah paradigma berpikir bahwa menjadi petani itu keren.(Olpah Sari Risanta/AN