Warga KAT Meratus Minta Diperhatikan, Mensos Risma Langsung Tingkatkan Kualitas Prasarana Dasar

Bbs-news.id, Barabai – Kehadiran Menteri Sosial Tri Rismaharini ke kawasan desa terpencil di lereng pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Selasa siang (14/09/2021) dimanfaatkan sejumlah warga Komunitas Adat Terpencil (KAT) Meratus untuk menyampaikan kondisi terkini masyarakat dan kawasan mereka,  kepada pemerintah. Mereka meminta pemerintah untuk terus memperhatikan masyarakat adat di kawasan pelosok, termasuk perbaikan sarana prasarana di perkampungan mereka. 

Dalam kesempatan berdialog dengan Menteri Sosial, sejumlah perwakilan warga adat Meratus ini mengeluhkan sulitnya pasokan listrik, jaringan komunikasi dan internet termasuk ketersediaan sarana dan prasarana belajar bagi anak-anak yang tinggal di lereng-lereng sabuk hijau pegunungan Meratus, seperti Dusun Danau Canting, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

“ Memang permasalahan yang mendasar pula adalah jaringan komunikasi dan internet yang membuat anak-anak disini tidak bisa mengikuti program belajar secara online.Kami ingin anak-anak di kampung ini bisa mendapatkan pendidikan dengan baik. Selain itu pasokan listrik dan sarana belajar termasuk harapan kami jalan-jalan penghubung antar dusun dilebarkan sehingga menunjang aktivitas masyarakat sehari-hari,” ujar Kosim, salah seorang warga saat bertemu langsung Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan memastikan negara hadir untuk semua warga negara, tidak terkecuali untuk masyarakat yang tinggal di wilayah terpencil. Negara melalui Kementerian Sosial akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi Komunitas Adat Terpencil (KAT).

“ Saran saya juga ke depannya masyarakat disini juga bisa mengembangkan budidaya ternak ayam petelor.Mengapa, karena selain bisa menambah pendapatan bagi masyarakat disini, telor juga baik dikonsumsi terutama untuk anak-anak, bisa mencegah stunting. Tentunya pemerintah tetap memberikan perhatian penuh kepada masyarakat seperti disini,” kata Risma.

Ia pun meminta jajaran bersinergi dengan pemerintah daerah setempat bagaimana bisa mengatasi persoalan-persoalan mendasar mulai keterbatasan sarana dan prasarana kesediaan tempat belajar, jaringan listrik dan lainnya. Dalam kunjungan kunjungan perkampungan Suku Dayak Meratus di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Menteri Sosial pun meninjau langsung kondisi terkini kawasan pemukiman masyarakat adat . Dalam kunjungan tersebut, Mensos menyatakan akan membangun community center di lokasi ini.

"Gedung pertemuan mungkin bisa kita modifikasi, untuk tempat anak-anak belajar. Juga bisa kita siapkan perpustakaan. Kita bisa bantu akseskan ke Badan Perpustakaan untuk mengisi perpustakaannya jika sudah jadi," sebut Mensos saat berada di Dusun Danau Canting, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalsel, Selasa siang (14/09/2021).

Kehadiran dia dan jajaran di Kementerian Sosial mengunjungi kawasan Adat Terpencil (KAT) sendiri sebagai wujud negara hadir di kawasan terpencil, terluar dan tertinggal (3T). , Tak hanya melakukan peninjauan langsung secara marathon dengan perjalanan 50 Km dari kota Barabai, Mensos juga meresmikan Sarana Air Bersih atau MCK Komunal Balai Sosial dan penghijauan berupa tanaman produksi dari program PUB Indomaret Peduli KAT.

Pada kesempatan tersebut Mensos juga menyerahkan secara simbolis berbagai bantuan untuk memastikan warga KAT dapat terus produktif. Total bantuan yang diserahkan Mensos sebesar Rp 1.524.701.573. Rincian bantuan yang pertama, bantuan dana Hibah Dalam Negeri (HDN) total Rp 59.100.000 yang diperuntukkan (1). Peralatan sekolah (SD, SMP, SLTA) bagi 67 anak @Rp 300.000 senilai total Rp 20.100.000. (2). Peralatan pertanian di 4 lokasi KAT bagi 78 Kartu Keluarga (KK) berupa cangkul, sabit, parang, sprayer @Rp 500.000 dengan total Rp 39.000.000.

Selain itu diserahkan pula bantuan donasi pelanggan Indomaret Peduli KAT total Rp 1.010.332.573 untuk (1) sarana air bersih, MCK komunal, balai sosial dan penghijauan di 2 lokasi Danau Canting dan Sungai Bumbung dengan total Rp 739.208.000. (2). Bantuan penerangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) bagi 78 KK dengan total Rp 271.124.573. 

Pemerintah sendiri menggelontorkan bantuan APBN pemberdayaan KAT lokasi Khusus dengan total Rp 400.741.000 yang secara simbolis berupa bantuan Community Center dan perlengkapan, Sarana Air Bersih dan Stimulan Usaha.Sejumlah bantuan juga diberikan meliputi Bantuan Protokol Kesehatan berupa masker dan vitamin bagi masyarakat tidak mampu atau terdampak Covid-19 melalui Karang Taruna untuk 13 Kabupaten/Kota dengan total 16.510 paket.Disusul Bantuan Bina Usaha ProKus untuk Yayasan Murakata Maju melalui Anggota Komisi VIII DPR RI, berupa modal usaha senilai Rp.30.000.000. Kementerian sosisal juga menyerahkan bantuan pakaian anak dan dewasa bagi 100 orang dan bahan makanan beryodium. Untuk 78 KK dengan jumlah 24.528.000.

Perhatian dan bantuan Kemensos diapresiasi dan disambut positif pemerintah daerah. Bupati Hulu Tengah Aulia Oktafiandi didampingi Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah, H.Mansyah Sabri mengaku terharu dengan kehadiran Menteri Sosial Tri Rismaharini jauh-jauh meninjau langsung kawasan terpencil masyarakat adat seperti Dusun Danau Canting, Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Kami berharap, program-program Kemensos dapat terus berkelanjutan. Sehingga, warga desa yang terisolir dapat juga merasakan namanya pembangunan, dan sebuah kemajuan," kata Bupati Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi.

 Sementara itu Kepala Dinas Sosial Hulu Sungai Tengah, Wahyudi Rahmad, kehadiran ibu Menteri Sosial ke kawasan pelosok dan terisolir seperti memberikan tambahan “suplemen” semangat bagi masyarakat disana.

"Bagaimanapun juga, KAT ini secara penghasilan dan sebagainya di bawah rata-rata. Karenanya, kami berterima kasih untuk bantuan yang diberikan Kemensos," ujar Wahyudi Rahmad. ( Olpah Sari Risanta – Agus diannor )