Nyaman Sekolah Jadi Perhatian Program Smart City

Bbs-news.id, Banjarmasin  -  Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Kolabaorasi Pentahelix Kota Banjarmasin Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional Melalui Program Pengungkapan Sukarela, Senin (28/3/2022)

di Balai Kota Banjarmasin, Walikota Ibnu Sina memaparkan Program Smart City, yang termasuk didalamnya mengenai pendidikan. 

Disebutkan Ibnu, Nyaman Sekolah atau Lama Sekolah juga harus ditingkatkan. Angka lama sekolah jauh turun sekali pada masa Pandemi Covid 19, yang dikatakan Ibnu Sina, di dua tahun ini kekhawatiran terkait dengan learning loss , betul-betul ada di hadapan mata. 

"Anak-anak kita produk Alumni sekolah-sekolah online, coba bayangkan hasilnya, kualitasnya seperti apa? Ibu-ibu juga mengeluh di rumah, dipaksa jadi Guru. Baru tahu, ternyata jadi Guru itu susah. 

Oleh karena itu, pendidikan kita walaupun mungkin bisa online, tapi hasilnya. Proses pendidikan mungkin bisa berjalan, ilmu pengetahuan, tetapi transfer skill, transfer knowledge, transfer atitude, dan sebagainya, tidak bisa kalau online itu. Harus memang tatap muka," ungkap Ibnu. 

Makanya menurut Ibnu, waktu dulu, di kampung mengaji duduk atau berhadapan langsung dengan Gurunya. Belajar ilmu di situ, belajar Mejelis. Mengaji duduk. 

"Kita lihat akhlaknya Guru kita. Kita melihat atitutenya Guru kita. Itu yang ditransfer kepada anak-anak didik kita. Tapi kalau online, bagaimana mentransfernya? Tidak bisa," Ibnu menambahkan.

Sehingga kekhawatiran Ibnu Sina, sempat beberapa waktu membuat status, katanya bukan ikut-kutan baper membuat status di Media Sosial, tapi kata Ibnu : "Selamatkan Generasi Sekolah Online" Hal ini karena tegas Ibnu, learning loss. 

Diakui Ibnu, keluarganya dalam dua tahun sekolah online tersebut, ada dua orang anaknya yang lulus secara online, yaitu lulus SMP dan lulus SMA. Harus kerja keras menuntaskan kompetensi yang harus dimiliki keduanya. Ketika harus lulus. 

Yang dikhawatirkan Ibnu, anak-anak Sekolah Sadar, kelas 1 dan kelas 2, Baca, Tulis, dan Berhitung (Calistung) tidak bisa. 

"Mas Menteri lagi bilang, tidak boleh ada anak-anak yang tidak naik kelas dalam masa pandemi Covid 19. Naik kelas. Bisakah. Tidak bisakah membaca. Naik kelas," keluh Ibnu. 

Sehingga dirasakan Ibnu Sina, bebannya bagi Guru-guru kelas 3 dan kelas 4.

*Catatan Google :

TEMPO.CO, Jakarta -  Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Makarim mengungkapkan pembelajaran jarak jauh atau belajar online bakal menghasilkan anak-anak yang learning loss.  Learning loss adalah istilah yang digunakan untuk menyebut hilangnya pengetahuan dan keterampilan, baik itu secara umum atau spesifik, atau terjadinya kemunduran proses akademik karena faktor tertentu.  Dari antaranews.com dikutip, faktor yang dapat menyebabkan learning loss diantaranya adalah libur panjang, putus sekolah, dan ditutupnya pembelajaran tatap muka.

Learning loss adalah hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, baik secara spesifik atau umum, yang dipengaruhi berbagai faktor. (17 Des 2021)