Hikayat Kehidupan : Sarigading, dalam kisah lampau

Bbs-news.id, Cerita Rakyat - Mendengar Sarigading, bagi kebanyakan orang di banua sudah pasti mengidentikan dengan nama sebuah produk atau merk jamu traditional yang dulunya pabrik utamanya berpusat di kota Barabai. Namun sedikit sekali yang mengetahui bahwa Sarigading tak bisa dilepaskan dari kisah perjuangan masa revolusi. 

Ada dua versi terkait asal usul nama ini. Pertama konon katanya dari jenis motif/jenis kain tenun khas banjar yaitu kain Sarigading pakaian Putri Junjung Buih sedang yang kedua Sarigading adalah nama seorang pemuda dari sulawesi yang turut serta berjuang di banua dengan nama asli Saurigading atau Sawerigading. Namun untuk memudahkan pelafalan, tersebutlah nama Sarigading sebagaimana yang kita ketahui saat ini. 

Sarigading sendiri kini tersemat sebagai nama jalan di salah satu ruas jalan kota Barabai, persis di mana pabrik Jamu Sarigading pernah berdiri. Juga menjadi penamaan gunung di pagat Batu Benawa, Gunung Sarigading. 

Peristiwa lampau tentang jejak juang pahlawan revolusi di masa pergerakan, selain Damanhuri, AR. Haka dan nama-nama lainnya, nama Sarigading jadi bagian yang tak terpisahkan dalam sejarah masa lalu tersebut. Pada era itu dibentuklah Gerakan Rakyat Pengejar Pembela Indonesia Merdeka (GERPINDOM) di Birayang pada 10 Oktober 1945. Dipimpin Abdurrahman Karim (A.R. Haka) sebagai Komandan Umum.

Sehubungan dengan usaha-usaha tersebut H. Damanhuri diperintahkan ke Kalimantan Timur untuk mencari senjata dan mengembangkan perjuangan serta mencari hubungan agar kesatuan organisasi ini mempunyai kekuatan yang mampu menghadapi  NICA.

Damanhuri memiliki satuan pasukan kurang lebih 25 orang bersenjata yang markas komandonya terpusat di daerah Birayang. Pasukan tersebut di antaranya terdiri dari John Masael, Made Kawes, M. Thaher, Asyikin, Jamhur serta Sarigading.

Sarigading yang diperkirakan pejuang dari Sulawesi Selatan yang merantau ke Kalimantan Timur. Kemudian bergabung dengan pasukan H. Damanhuri berjuang ke Kalimantan Selatan. Dalam perjalanan, rombongan pasukan John Masael yang sedang dalam keadaan istirahat di hutan Jawa Lanting Lokbatu itu mendadak diserang polisi dan militer Belanda. Serangan itu datang dari segenap jurusan dengan kekuatan yang besar. Pasukan John Masael terpaksa menghindar menyelamatkan diri sambil mengadakan perlawanan, yang selanjutnya malam hari itu meneruskan perjalanan menuju Birayang.

Di Kampung Kumpang Maligung inilah rombongan pasukan John Masael hancur dan beberapa orang akhirnya tertangkap. Sementara itu, Sarigading yang menyamar ditembak mati oleh polisi Belanda sewaktu dia menumpang mobil taksi di Banua Binjai (Barabai Kota) hendak ke Banjarmasin. Dalam satu sumber, Sarigading rupanya berniat ke Banjarmasin karena sedang ditunggu oleh teman-teman seperjuangannya di Banjarmasin, Sarigading pun keluar hutan. Namun sesampainya di Pantai Hambawang, perjalanan Sarigading terhenti oleh sepasukan Belanda, kemudian Sarigading ditangkap dan dibawa kembali ke kampung Banua Binjai dan di kampung inilah Sarigading dieksekusi pada usia 30 tahun. 

Sarigading meninggal dunia. 

Proklamasi ALRI D.IV Pertahanan Kalimantan Selatan 

(kayla untara, 17 Mei 2023)