Hasil Yudisium STIE Indonesia Banjarmasin Memuaskan

Bbs-news.id, Banjarmasin -   Dalam dua tahun terakhir di masa pandemik Covid 19, kegiatan Yudisium yang dilakukan STIE Indonesia Banjarmasin, dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dan dibagi jumlah orangnya. Sehingga kata Ketua Panitia Pelaksana, Dr. Saiful Anuar Syahdan, S.E., M.Si., Ak.CA., untuk kegiatan yudisium kali ini dilakukan selama 3 hari, yaitu kamis (16/9) program sarjana Manajemen, Jum’at (17/9) program Sarjana Akuntansi dan Sabtu (18/9) untuk program Magister Manajemen. Hal ini juga dimaksudkan untuk membatasi adanya kerumunan.

Walaupun dilaksanakan selama 3 hari, namun Mahasiswa sebagai peserta yudisium, ditawarkan online atau offline. Jika offline harus melakukan tes antigen secara mandiri, karena para Dosen dan Panitia Pelaksana juga melakukan tes tersebut.

“Sehingga pada akhirnya Mahasiswa memilh ada yang offlline, dan ada yang online,” ungkap Saiful.

Walaupun demikian, kegiatan itu cukup optimal, dan hasil yudisium dengan cara benar-benar prosedural dan cukup memuaskan bagi peserta dan difasilitasi foto bersama dengan disiapkan photo booth di lapangan basket. Demikian juga hasil yudisium, cukup bagus dan memuaskan,

“Nilai peserta yudisium cukup bagus, karena di Manajemen sendiri IPK tertinggi 3,94. Untuk di Akuntasi 3,87. Dan di Magister 3,96. Jadi cukup bagus dan memuaskan yudisium,” tambah Saiful.

Sementara itu, Lulusan Magister yang terbaik, kata Ketua STIE Indonesia Banjarmasin Dr. Yanuar bachtiar, S.E., M.Si., juga ditawari untuk menjadi Dosen di Kampusnya. Namun mereka umumnya tidak antusias menyambut tawaran tersebut, karena pada umumnya mereka PNS yang sudah disibukkan dengan pekerjaannya. Juga ada yang bekerja di BUMN yang sudah memiliki jabatan-jabatan tertentu, dan dengan keberhasilan gelar Magister Manajemen, sudah diproyeksikan untuk berbagai jabatan yang tersedia.

“Biasanya kami cari dari fresh graduate yang belum bekerja, baru melanjutkan ke S2 langsung dari program sarjananya. Tapi itu juga antusias untuk jadi Dosen terkendala, karena biasanya mencoba dulu tes di PNS,” kata Yanuar.

Pihaknya menurut Yanuar, kampusnya membuka peluang cukup luas untuk penerimaan Dosen. Bahkan beberapa waktu lalu mereka sampaikan melalui media massa, seperti Koran dan lain-lain.(AN/Juns