Atasi Calistung Anak Didik SD Dengan Program Khusus

Dr H Jarkawi, MMPd.

Bbs-news.id, Banjarmasin  -  Learning Loss atau hilangnya pengetahuan dan kemampuan siswa, akibat pembelajaran online selama ini, juga diakui Dr H Jarkawi, MMPd., Rabu (30/3/2022). 

Menurutnya, pembelajaran tidak tercapai secara optimal dengan pembelajaran online tersebut.  Karena kata Jarkawi, sikap adalah model atau contoh, yangmana satu pembentukan karakter perlu dengan contoh. Dikatakan, paling bisa mendekati adalah Video Karakternya. Tetapi sentuhan secara kejiwaan antara Guru dengan Murid, menjadi minim, karena yang dilihat adalah video.

Jarkawi Ketua Forsiladi Kalsel, yang juga Dosen Senior FKIP Uniska MAAB menyatakan,  untuk transfer knowledgenya justru di IT-nya yang sangat bagus dalam pembelajaran online tersebut, yang dalam hal ini Guru memberikan point-pointnya dan siswa diberikan kesempatan untuk menjelajah dunia maya.

“Dengan sistim Online bukan berarti negatif, tapi ada sisi positifnya, sehingga perlu mengoptimalkan keterampilan Gurunya, keterampilan siswanya, kompetensinya, dalam hal bagaimana dia mendapatkan sumber pengetahuan,” ungkap Jarkawi, sembari menyebutkan kekhawatirannya pada sisi karakter.

Untuk anak didik yang tidak bisa Baca, Tulis dan Berhitung (Calistung) yang sudah terlanjur naik kelas, Jarkawi merasakan selama Covid 19 ada kebijakan agar anak didik tetap naik kelas, karena beban selama covid 19 sangat besar dirasakan masyarakat, sehingga tidak menambah beban dengan kebijakan tersebut.

Sehingga menurut Jarkawi, adanya pembelajaran tuntas, adanya waktu yang panjang, untuk mengatasi persoalan waktu yang terbatas sekolah selama ini dengan program yang singkat untuk memfokuskan pada program Calistung tersebut. Karena itu adalah kunci, sebab seorang siswa tidak mungkin dapat menerima ilmu pengetahuan, jika tidak bisa Calistung.

“Bisalah anak tersebut berada di kelas 3 SD, tapi dia ada kefokusan dalam Calistung. Harus ada program untuk memecahkan persoalan ini. Karena kelas 3 tersebut sudah ke materi yang lebih rumit lagi. Untuk mengatasi Learning Loss tersebut, harus ada program khusus. Beberapa bulan, sampai lihat kompetensi anak. Sehingga ada klasternya,” tegas Jarkawi.

Disebutkan, siswa yang belum bisa Calistung, tetap melanjutkan program tersebut, karena itu adalah kunci untuk bisa mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak lagi.(juns/Andra